Yogyakarta, 22 Oktober 2024 – Sebagai salah satu rangkaian PKKM 2024, program studi Agronomi, Departemen Budidaya Pertanian menyelenggarakan Praktisi Mengajar bersama Dr. Agung Wahyu Susilo, peneliti di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (PUSLITKOKA), yang membahas topik “Pemuliaan Tanaman Kakao: Metode Seleksi, Uji Adaptasi, dan Produksi Benih”.
Dr. Agung memaparkan sejarah kakao di Indonesia yang diperkenalkan oleh Spanyol, menggantikan kopi yang terdampak penyakit karat daun. Seiring waktu, produksi kakao meningkat setelah penemuan bahan tanam unggul pada awal 1900-an. Namun, pengembangan kakao menghadapi tantangan seperti kesenjangan teknologi, serangan OPT, dan perbedaan harga kakao fermentasi dan non-fermentasi.
Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kakao, Dr. Agung menyarankan penerapan teknologi budidaya yang mencakup good handling practices, good agriculture practices, dan penggunaan bahan tanam unggul. Perbanyakan tanaman kakao dapat dilakukan melalui beberapa metode, seperti stek tunas, somatic embryogenesis, dan sambung pucuk. Dalam pemuliaan, seleksi klon unggul dan persilangan antar klon unggul diikuti uji multilokasi menjadi langkah utama untuk menghasilkan tanaman kakao unggul yang dapat meningkatkan produksi.
Acara ini juga diikuti oleh dosen dan mahasiswa yang berdiskusi dengan Dr. Agung mengenai pengalaman dan strategi pemuliaan kakao yang dilakukan di PUSLITKOKA. Kegiatan ini bertujuan agar peserta memperoleh pemahaman lebih dalam tentang pengembangan tanaman kakao di Indonesia.
Penulis: Aisyah Fitri Rohani
Editor: Yudha Pria Wibawa
Foto: Departemen Budidaya Pertanian