Program Magang yang dilaksanakan oleh Departemen Budidaya Pertanian merupakan program yang dilaksanakan dalam rangka mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang digaungkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya Departemen Budidaya Pertanian menyiapkan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja. Selama 4 bulan, mahasiswa akan mendapatkan pengalaman praktik bekerja di dunia pertanian khususnya di bidang Agronomi dan Pemuliaan Tanaman di mitra-mitra yang bekerjasama dengan Departemen Budidaya Pertanian dalam melaksanakan MBKM. Mahasisw akan dibekali ilmu dan pengalaman praktik dari para praktisi pertanian yang telah mumupuni di bidangnya.
berita
Yogyakarta, 31 Mei 2023 – Rabu (31/05) Departemen Budidaya Pertanian melaksanakan Yudisium Program Sarjana Periode Mei 2023. Mahasiswa yang melaksanakan Yudisium Program sarjana pada periode Mei ini yakni mahasiswa bernama Kinanti Raihan Raharsari dan Muhammad Gontha Bagus Hartawan. Kegiatan Yudisium dihadiri oleh Ketua Departemen Budidaya Pertanian, Sekretaris Departemen Budidaya Pertanian, dan para Dosen Departemen Budidaya Pertanian.
Yogyakarta, 16 Mei 2023 – Selasa, (16/05) Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Gadjah mada (UGM) menggelar acara Syawalan dan Sarasehan sebagai wujud komitmen Departemen Budidaya Pertanian UGM untuk menjaga tali silaturahim seluruh sivitas akademika baik yang masih aktif maupun yang telah memasuki masa purna tugas. Acara ini dihadiri oleh sivitas Departemen Budidaya Pertanian UGM, purna dosen dan tenaga kependidikan, serta Paguyuban Dharma Wanita Departemen Budidaya Pertanian UGM. Pelaksanaan acara syawalan dan sarasehan dilaksanakan di Omah Tinom, Godean.
SUMBER DAYA GENETIK UNTUK PRODUKSI PANGAN BERKELANJUTAN: STUDI KASUS PENGEMBANGAN PADI SERI GAMAGORA
Produksi pangan masa depan dihadapkan pada tantangan besar berupa kenaikan populasi penduduk dunia yang diperkirakan mencapai 9,1 milyar di tahun 2050. Konsekuensi dari situasi tersebut yaitu tingginya potensi bencana kelaparan. Untuk mengantisipasi potensi bencana kelaparan maka di tahun 2050 jumlah total produksi pangan harus diupayakan supaya setidaknya dua kali lipat dibandingkan dengan produksi pangan saat ini. Sasaran ini dapat dicapai melalui upaya peningkatan produksi pangan yang dilakukan gradual setidaknya 2,50% per tahun. Di sisi lain, program peningkatan produksi pangan beberapa tahun ke depan banyak menghadapi kendala dan ketidakpastian. Faktor kendala dan ketidakpastian tersebut yaitu penyempitan luasan lahan produksi, kemunduran daya dukung lahan, tekanan oleh hama-penyakit dan perubahan iklim global. Faktor kendala dan ketidakpastian justru berpotensi mengancam produksi pangan sehingga menyulitkan upaya peningkatan produksi pangan berkelanjutan.
Departemen Budidaya Pertanian UGM melaksanakan penanaman tanaman kopi perdana di Gunung Kukusan, Natah Kulon, Kelurahan Natah, Kapanewon Nglipar, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta dalam rangka kegiatan Pengabdian Masyarakat Desa Mitra Budidaya Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UGM. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin, 06 Maret 2023.
Tanaman kopi tahap awal ini ditanam di lahan seluas 2000 m2 dengan tanaman penaung brupa alpukat dan pisang. Lahan ini nantinya akan dikembangkan sebagai pendukung destinasi wisata Embung Sriten dengan luas lahan 5,6 hektar. Sebagai bentuk dukungannya, secara simbolis penanaman perdana dilakukan oleh Bupati Gunung Kidul, Sunaryanta. Kelompok Tani Karya Muda dan BUMDes juga turut ambil bagian dalam kegiatan ini.
Kuliah di luar program studi sebenarnya sudah merupakan hal biasa bagi mahasiswa di Program Studi Agronomi baik dalam kampus atau di program studi lain maupun di luar kampus (Kerja Lapangan satu bulan). Adanya Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang digaungkan sejak tiga tahun yang lalu dengan di keluarkannya Peraturan Menteri tentang SNPT, maka Program Studi Agronomi melakukan relaksasi kurikulum 2019 untuk memfasilitasi mahasiswa belajar di luar program studi dengan porsi lebih besar dari sebelumnya.
Kemandirian pangan menjadi urgensi yang harus diwujudkan, guna menjamin kestabilan pangan dalam negeri, terutama pada periode pasca pandemi atau situasi krisis lainnya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan pekarangan dengan budidaya tanaman yang dapat diolah atau dikonsumsi sendiri maupun dijual untuk menambah income. Pemanfaatan pekarangan tersebut dikenal dengan istilah Pekarangan Produktif. Siti Nurul Rofiqo Irwan, S.P., M.Agr., Ph.D. bersama Tim yang terdiri dari Dosen, Tenaga Pendidik dan Mahasiswa telah memanfaatkan limbah sayur, buah, serta limbah rumah tangga lain sebagai bahan baku pembuatan pupuk alami yang dimanfaatkan dalam budidaya sayur di Pekarangan, untuk menciptakan pekarangan hijau yang dapat mendukung penyediaan pangan masyarakat. Kegiatan tersebut diwujudkan dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat dan penerapan teknologi tepat guna pada bulan April hingga Oktober 2022, di Dusun Singosaren, Kelurahan Wukirsari, Kepanewon Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Keberadaan Desa Banyuroto, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah termasuk dalam kategori 17 kawasan yang mempunyai tingkat kerawanan bencana yang sangat tinggi di Jawa Tengah. Hal tersebut akibat pola budidaya yang tidak seimbang antara tanaman semusim dengan tanaman tahunan. Hampir 90% tanaman semusim berupa komoditas sayur-sayuran dan hortikultura mendominasi di lahan-lahan dengan kelerengan yang curam.
Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPKM), Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta melalui “Program Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Pengembangan Desa Binaan” dengan ketua tim Ir. Supriyanta, M.P. melakukan kegiatan konservasi produktif dengan enrichment planting tanaman buah tropika bernilai ekonomi tinggi untuk rehabilitasi dan mitigasi longsor di Desa Banyuroto. Kegiatan ini dilakukan selama tiga tahun mulai tahun 2019 – 2021 dan didanai penuh oleh Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPKM), Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Desa Banyuroto, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang merupakan mitra dari Universitas Gadjah Mada melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu “Pengembangan Desa Binaan, Pemanfaatan Hasil Penelitian Dan Penerapan Teknologi Tepat Guna, dan Kuliah Kerja Nyata” yang diselenggarakan oleh Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPKM), Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Desa Banyuroto diarahkan menjadi role model desa percontohan yang mandiri ekonomi dan tanggap terhadap resiko bencana alam (longsor) melalui kegiatan konservasi produktif berupa pengkayaan jenis (enrichment planting) tanaman buah tropika bernilai ekonomi tinggi (alpokat, lengkeng dan jambu merah) guna mendukung perekonomian masyarakat sekaligus fungsi konservasi lahan.
Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UGM menyelenggarakan “Desa Mitra Budidaya” dengan menanam 1.000 bibit kopi di Dusun Gunung Gambar, Desa Kampung, Kapanewon Ngawen, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.