Tujuh klon teh baru hasil penelitian tim Fakultas Pertanian UGM telah dilepas dan dikomersialkan. Ketujuh seri teh klon PGL (Pagilaran) itu ditetapkan dalam Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia No. 26, 27, 28, 49, 50, 51 dan 52 /Kpts/KB.010/3/2020.
berita
Ketua Departemen Budidaya Pertanian Dr. Ir. Endang Sulistyaningsih, M.Sc. menuturkan acara syawalan di lingkungan Departemen Budidaya Pertanian menjadi kesempatan yang baik untuk menyatakan saling memaafkan karena dalam bekerja tidak lepas dari sikap salah baik ucapan maupun tingkah laku. Semua itu baik berkaitan dalam urusan kepegawaian, urusan dinas maupun urusan pribadi yang memungkinkan sikap khilaf dan salah diantara sesama.
“Sebagai pengurus Departemen kami mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada bapak ibu semua, mudah-mudahan setelah lebaran ini kita bisa memulai bekerja kembali dengan hati yang bersih dan yang tidak hadir dalam kesempatan kali ini dikerenakan sedang mendapat musibah sakit agar segara mendapatkan kesembuhan,” ucap Kadep Budidaya Pertanian, di Ruang Multimedia.
Sebagai pengelola Departemen, Kadep mengucapkan terima kasih kepada seluruh sivitas akademika atas kerja sama yang terjalin selama ini. Dengan kekompakan dan suasana kekeluargaan yang sangat baik mampu menghadirkan suasana kerja yang nyaman di lingkungan Departemen.
Tampak hadir dalam acara syawalan Keluarga Besar UGM, jajaran tenaga pendidik dan kependidikan baik yang masih aktif maupun yang sudah purna tugas di lingkungan Departemen. Pada kesempatan kali ini juga diserahkan kenang-kenagan kepada Dosen yang baru Purna Tugas yaitu Prof. Dr. Ir. Tohari, M.Sc., dan Ir. Sri Muhartini, M.S. Ketua Departemen mengucapkan terima kasih atas dedikasi beliau selama ini yang turut serta dalam memajukan Departemen Budidaya Pertanian.
Tauziah dari Ustadz Eki Firdaus
Penyerahan kenang-kenagan Purna Tugas oleh Kedep Budidaya Pertanian kepada Prof. Dr. Ir. Tohari, M.Sc.
Penyerahan kenang-kenagan Purna Tugas oleh Kedep Budidaya Pertanian kepada Ir. Sri Muhartini, M.S.
Kultivar padi merupakan salah satu teknologi utama yang mampu meningkatkan produktivitas padi dan pendapatan petani. Kultivar padi juga merupakan teknologi yang paling mudah diadopsi petani karena teknologi ini murah dan penggunaannya sangat praktis.
Pada tahapan pelepasan suatu kultivar, galur-galur yang telah dihasilkan dari proses pemuliaan harus melalui serangkaian proses atau tahapan pengujian seperti karakterisasi atau observasi, uji daya hasil pendahuluan, uji daya hasil lanjutan dan uji multilokasi. Selanjutnya, galur-galur tersebut perlu untuk dikarakterisasi dan diuji daya hasil pendahuluan agar selanjutnya dapat diuji lanjutan, uji multilokasi dan akhirnya dapat dilepas sebagai kultivar tanaman padi sawah. Penelitian ini merupakan salah satu bagian dari seri penelitian guna merealisasikan cita-cita Fakultas Pertanian, UGM untuk melepas kultivar unggul padi sawah (Inbrida-GAMASA) yang berdaya hasil tinggi.
Saat ini Fakultas Pertanian, UGM mempunyai koleksi plasma nutfah padi putih yang sebagian besar telah disilangkan dan disaring sehingga menghasilkan beberapa galur harapan. Depertemen Budidaya Pertanian melalui Ir. Supriyanta, M.P., Dr. agr. Panjisakti Basunanda, M.P., Taufan Alam, S.P., M.Sc. dan Dr. Ir. Taryono, M.Sc. melakukan penelitian terkait perakitan padi sawah Koleksi Fakultas Pertanian, UGM yang bertempat di Pusat Inovasi Agroteknologi UGM (PIAT UGM). Penelitian tersebut tersebut memasuki tahap uji daya hasil lanjutan terhadap 15 koleksi nomor-nomor galur harapan padi sawah baik hitam maupun putih. Output kegiatan penelitian ini adalah didapatkan 8 galur harapan padi hitam dan putih yang selanjutnya pada tahun 2019 direncanakan untuk perbanyakan benih dan rejuvenasi dan tahun 2020-2021 akan dilakukan uji multilokasi sebagai syarat pelepasan varietas.
Penelitian “Perakitan Padi Sawah Koleksi Fakultas Pertanian UGM: Penyaringan Galur Harapan Padi Putih dan Hitam Berdaya Hasil Tinggi” akan menjadi temuan penting yang dapat mendukung pengkayaan pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam pengembangan kultivar padi sawah unggul. Hal ini sesuai dengan nilai-nilai ke-UGM-an yang terus ditumbuh kembangkan khususnya dalam membangun pro poor technology. Dengan demikian UGM melalui Fakultas Pertanian dan PIAT UGM akan terus menjadi trend setter pendidikan tinggi di Indonesia.
Pemanfaatan lahan kering di bawah tegakan kayu putih merupakan alternatif dalam meningkatkan produksi padi tanpa melakukan ekstensifikasi lahan. Hutan kayu putih sangat berpotensi untuk pertanaman semusim karena pohon kayu putih rutin dilaksanakan pemangkasan sehingga tidak terdapat efek naungan. Permasalahan budidaya padi di antara tegakan kayu putih adalah keterbatasan kandungan lengas tanah yang sangat tergantung pada curah hujan sehingga berpotensi menyababkan cekaman kekeringan pada pergantian musim hujan menunju musim kemarau.
Endpoint dari rangkaian penelitian ini adalah menciptakan suatu paket teknologi peningkatan produktivitas padi gogo di lahan kering bawah tegakan kayu putih yang meliputi aspek pengelolaan air, pemilihan varietas adaptif (hasil tinggi – tahan kering – efisien menyerap pupuk) dengan pemupukan sesuai prinsip low external input for sustainable agriculture (LEISA). Hasil penelitian menghasilkan output rekomendasi penggunaan parit + bahan organik, varietas tahan yaitu situ patenggang dan pemupukan KCl sebesar 100 kg.ha-1. Integrasi dari ketiga teknologi tersebut menghasilkan produksi padi di musim kemarau sebesar 2.84 ton.ha-1 dibandingkan cara konvensional yang dilakukan oleh petani dengan hasil per hektar sebesar 0.37 ton.ha-1.
Padi diantara tegakan kayu putih
Kunjungan Tim Peneliti ke lahan penelitian
Kegiatan pengabdian dilakukan mulai bulan Mei – November 2018 di Kelompok Tani “Ngudi Rejo” Dusun Banyusumurup, Desa Girirejo, Kec. Imogiri, Kab. Bantul, Provinsi D.I. Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan, membuka lapangan kerja dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kegiatan yang dilakukan adalah melakukan pembimbingan kepada masyarakat yaitu pengaturan pembungaan dilakukan dengan paklobutrazol dan ethephon (ethrel) dan pengaturan pembentukan buah dilakukan dengan pengenalan teknik penyerbukan buatan.
Kegiatan praktik ini dimulai dari mengenalkan bunga sirsak dan bagian-bagiannya, cara mengumpulkan serbuksari, cara menyerbukkan serbuksari ke kepala putik, ciri keberhasilan penyerbukan dan cara memelihara buah sirsak yang telah terbentuk. Hasil praktik memperlihatkan bahwa 60% bunga dapat menjadi buah sirsak dengan bentuk buah lebih bagus daripada yang terbentuk alami. Harapan jangka panjang dari kegiatan pengabdian ini adalah masyarakat sekitar Kebun Buah Mangunan-Girirejo dengan kesadarannya sendiri memiliki kemauan dan kemampuan untuk memelihara tanaman buah tropis untuk mendukung Science Techno Park UGM sehingga dapat tumbuh dan menghasilkan buah dengan baik.
Pendopo Griya Bakti sebagi tempat pertemuan untuk temu wicara (workshop) antara tim pengabdian dengan petani yang tergabung dalam Kelompok Tani “Ngudi Rejo”
Penyuluhan mengenai faktor-faktor yang pembentukan bunga, pengaturan pembentukan bunga dan buah pada sirsak, disampaikan oleh Erlina Ambarwati, S.P.,M.P.
Penyuluhan mengenai teknik atau induksi pembungaan tanaman, peran zat pengatur tumbuh serta manfaat zat pengatur tumbuh disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Tohari, M.Sc.
Pengenalan dan penjelasan penggunaan paklobutrazol dan ethrel pada pohon sirsak disampaikan oleh Taufan Alam, S.P., M. Sc.
Penjelasan mengenai morfologi bunga, penyerbukan pada bunga, teknik penyerbukan bunga dan pengaturan pembentukan buah sirsak disampaikan oleh Dr. Ir. Taryono, M. Sc.
Bapak Sarjono memandu salah satu peserta pelatihan dari Kelompok Tani “Ngudi Rejo” dalam praktik menyilangkan bunga sirsak
Kegiatan ini bersifat jangka panjang dan bertahap yang sesuai dengan prinsip Tri Dharma UGM yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan tahun pertama sebagai fondasi dasar untuk kegiatan tahun-tahun berikutnya, sehingga dalam jangka panjang selain meningkatkan pendapatan petani, kebun kopi yang sudah di setting dapat dijadikan sebagai kebun pendidikan dan penelitian unggulan Fakultas Pertanian, UGM. Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, UGM melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di lereng Merapi yaitu Dusun Kalitengah Kidul, Desa Kepuharjo, Kec. Cangkringan, Kab. Sleman dan di Gunung Gambar, Pegunungaan Seribu, Kec. Ngawen, Kab. Gunung Kidul, D.I. Yogyakarta. Kegiatan pengabdian ini di ketuai oleh Ir. Supriyanta, M.P. yang beranggotakan Dr. Agr. Panjisakti Basunanda, M.P., Dr. Rudi Hari Murti, M.P. dan Rizky Pasthika Kirana, S.P., M.P.
Pada tahun 2018 ini kegiatan pengabdian difokuskan pada penyediaan benih kopi unggul arabika dan robusta berdaya hasil tinggi dan pendampingan manajemen budidaya di tingkat petani. Petani di kedua lokasi pengabdian sangat antusias dalam menyambut kegiatan ini. Hal ini terbukti dari peran serta masyarakat saat kegiatan penyiapan demplot dan penanaman kopi. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat mendukung kegiatan pariwisata di kedua lokasi yaitu wisata klangon (Cangkringan) dan Gunung Gambar (Ngawen) yang nantinya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar sekaligus sebagai konservasi produktif.
MAHASISWA PERTANIAN SUKSES MENYABET DUA MEDALI DI AJANG THAILAND INVENTORS DAY 2019 BANGKOK THAILAND
Pada kesempatan ini perwakilan dari Fakultas Pertanian UGM berhasil membawa pulang dua penghargaan sekaligus. Mereka adalah Yusroni (Agronomi 2017), Junita Solin (Agronomi 2017), dan Novia Adisti Putri (Ilmu Tanah 2017). Ketiga mahasiswa Fakultas Pertanian tersebut berhasil memperoleh medali perunggu dari National Research Council of Thailand (NRCT) dan special award dari World Invention Intellectual Property Association (WIIPA) atas karya mereka.
Inovasi yang mereka kembangkan berupa mobile application yang diberi nama PLASTIC. Aplikasi ini merupakan aplikasi untuk jual beli khusus kerajinan berbahan dasar limbah. Meraka menciptakan inovasi ini karena keprihatinan terhadap peningkatan jumlah sampah yang kian meningkat dari waktu ke waktu. Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan masyarakat lebih aktif untuk mengelola sampah guna meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan. Dengan demikian, masyarakat dapat menekan produksi sampah dan juga mendapat penghasilan dari menjual produk di aplikasi ini. Aplikasi PLASTIC dilengkapi dengan sejumlah fitur yaitu akun untuk penjual maupun pembeli; kategori produk berdasarkan jenis limbah seperti plastik, kayu, kaca dan bahan lainnya; fasilitas chat yang menghubungkan antara penjual dan pembeli; sistem pembayaran serta sistem pengantaran barang. Melalui kompetisi ini Yusroni dan kawan-kawan mengaku mendapatkan pengalaman yang luar biasa. Mereka berharap inovasi yang mereka ciptakan dapat berkembang dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.