• Tentang Fakultas
  • Portal Akademika UGM
  • IT Center
  • Perpustakaan UGM
  • Webmail UGM
Universitas Gadjah Mada DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN UGM
  • Home
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi, dan Tujuan
    • Struktur Organisasi
    • Program Studi
    • Staff
      • Staf Edukatif
      • Staf Non Edukatif
    • Laboratorium
      • Laboratorium Manajemen dan Produksi Tanaman
      • Laboratorium Pemuliaan Tanaman
  • Program Studi
    • S1 Agronomi
    • MAGISTER AGRONOMI
      • Kurikulum
      • Profil Lulusan
      • Akreditasi
    • MAGISTER PEMULIAAN TANAMAN
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Kurikulum
      • Akreditasi
  • Riset & Publikasi
    • PRODUK
    • Jurnal Vegetalika
  • Tracer
    • Form
      • Pengguna Lulusan S1
      • Pengguna Lulusan Magister
    • Laporan
  • Kontak
  • Beranda
  • SDG 2: Tanpa Kelaparan
  • SDG 2: Tanpa Kelaparan
  • page. 2
Arsip:

SDG 2: Tanpa Kelaparan

Mahasiswa Agronomi UGM Laksanakan Magang MBKM di PT Benih Citra Asia

berita Thursday, 19 June 2025

Sebagai bagian dari implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), mahasiswa Program Studi S1 Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, telah melaksanakan kegiatan magang di PT. Benih Citra Asia (BCA). Kegiatan magang ini berlangsung selama hampir empat bulan (10 Februari s.d. 5 Juni 2025) berlokasi di Jalan Jalak, Penyingkiran, Rejodadi, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

PT BCA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi dan pemuliaan benih hortikultura. Tiga mahasiswa yang mengikuti program ini adalah Rifqi Dwi Susanti, Salsabila Jeklin Agustina, dan Paullina Garda Nita. Selama pelaksanaan magang, mahasiswa mendapatkan bimbingan langsung dari Eeng Romaedi Suhenda, S.E. selaku Manager Farm, serta Joko Susanto sebagai Supervisor Departemen Pangan.

Kegiatan magang dimulai dengan pengenalan perusahaan dan pembagian proyek pada tiga komoditas berbeda, yakni melon, jagung, dan cabai. Pada bulan kedua, mahasiswa terlibat dalam aktivitas pascapanen, kemudian melanjutkan praktik pemuliaan tanaman konvensional pada bulan ketiga. Pada bulan terakhir, mahasiswa melakukan analisis hasil panen serta berkesempatan melakukan kunjungan ke unit produksi benih di Jember, yang menjadi salah satu bagian penting dalam rantai produksi benih unggul perusahaan.

Sebagai bagian dari kegiatan monitoring, dilakukan presentasi hasil magang oleh mahasiswa yang sekaligus menjadi bahan penilaian untuk Konversi Laporan (KL). Hasil evaluasi menyatakan bahwa kegiatan magang di PT. BCA sangat relevan dengan kompetensi utama program studi, terutama pada bidang pemuliaan tanaman, dan direkomendasikan bagi mahasiswa angkatan selanjutnya. Bahkan, pihak mitra membuka peluang bagi mahasiswa untuk melanjutkan program riset MBKM dengan topik rekayasa genetik pada jagung.

Kegiatan magang ini tidak hanya memperkuat keterampilan teknis mahasiswa dalam bidang agronomi, tetapi juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 2 (Tanpa Kelaparan) melalui penguatan sistem pertanian berkelanjutan, SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui pembelajaran berbasis pengalaman di dunia kerja, dan SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) melalui peningkatan kesiapan kerja generasi muda dalam sektor pertanian produktif dan inovatif.

Penulis: Mareta Aulia Putri
Editor: Yudha Pria Wibawa
Foto: Widhi Dyah Sawitri

Departemen Budidaya Pertanian dan PT. Syngenta Kembangkan Potensi Riset Agronomi melalui Program Magang Mahasiswa

berita Wednesday, 4 June 2025

Kediri, 3 Juni 2025 — Tiga mahasiswa Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada resmi menyelesaikan program Magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di PT. Syngenta Indonesia, Site Papar, Kediri, Jawa Timur setelah menjalani kegiatan selama empat bulan.

Kunjungan monitoring dan penarikan mahasiswa magang MBKM (3/6) melibatkan pertemuan dengan pimpinan PT. Syngenta, staf Research and Development (R&D), pembimbing lapangan, dan mahasiswa magang. Kegiatan utama mencakup pemantauan pelaksanaan magang, presentasi laporan akhir, dan penarikan mahasiswa secara resmi. Presentasi laporan MBKM menyoroti penggunaan teknologi mutakhir di bidang agronomi dan pengelolaan benih, seperti pendekatan molekuler dengan penanda SNP, penggunaan drone untuk aplikasi herbisida presisi, serta teknik phenotyping berbasis foto udara dan citra satelit. 

Topik laporan yang dipresentasikan mencakup pemuliaan tanaman jagung, analisis molekuler, pengaruh formulasi herbisida terhadap morfologi tanaman, hingga optimalisasi teknologi drone dalam pengendalian gulma. Seluruh kegiatan magang difokuskan pada komoditas jagung, dengan aktivitas utama mencakup pemuliaan, pengujian benih, serta evaluasi respons tanaman terhadap pestisida. Masukan dari pembimbing lapangan, staf R&D, dan dosen pembimbing digunakan untuk penyempurnaan laporan akhir.

Penarikan mahasiswa secara resmi dilakukan pada 3 Juni 2025 dihadiri perwakilan pimpinan PT. Syngenta. Sebagai tindak lanjut, Departemen Budidaya Pertanian dan PT. Syngenta Indonesia sepakat merekomendasikan pengembangan program MBKM riset, dengan fokus pada pemuliaan tanaman jagung, pengujian benih, dan teknologi agronomi presisi berbasis drone. Topik riset mendatang yang diusulkan antara lain pemanfaatan Cytoplasmic Male Sterility (CMS) dalam persilangan jagung, analisis keragaman genetik dengan penanda SNP, serta formulasi herbisida presisi berbasis drone untuk pengendalian gulma.

Kegiatan MBKM ini turut berkontribusi pada pencapaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG nomor 2, yang bertujuan mengakhiri kelaparan dan meningkatkan ketahanan pangan, serta SDG nomor 4, yang mempromosikan pendidikan berkualitas. Selain itu, kegiatan ini juga mendukung SDG nomor 9 dengan mendorong inovasi dan kolaborasi antara akademisi dan industri.

Penulis: Mareta Aulia Putri
Editor: Yudha Pria Wibawa
Foto: Departemen Budidaya Pertanian

Magang MBKM: Inovasi Smart Farming di PT Lentera Agropedia Nusantara

berita Saturday, 31 May 2025

Kulon Progo, 31 Mei 2025 – Dosen pembimbing program studi Agronomi, Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Dr. Erlina Ambarwati, S.P., M.P., melakukan kunjungan monitoring dan evaluasi kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Magang yang dijalani oleh lima mahasiswa angkatan 2022 di PT Lentera Agropedia Nusantara (PT LAN). Kegiatan magang yang berlangsung dari 10 Februari hingga 4 Juni 2025 ini menitikberatkan pada praktik budidaya tanaman melon dan aneka sayuran secara hidroponik dengan teknologi modern di lingkungan greenhouse tropis.

Dalam kunjungan ini, dosen pembimbing diterima oleh Direktur Agronomis, Research, dan Engineering PT LAN, Ardy Kisworo, bersama Direktur Finance and Marketing, Lantip Kurniawan, serta staf administrasi dan pelatihan. Monitoring ini bertujuan mengevaluasi pelaksanaan magang budidaya tanaman melon dan sayur secara hidroponik yang dilakukan mahasiswa selama satu semester, dengan beban 20 SKS.

PT LAN  mengembangkan budidaya melon dan sayuran hidroponik dalam greenhouse tropis menggunakan teknologi precision agriculture yang mendukung konsep smart farming. Penerapan teknologi ini meliputi penggunaan sensor intensitas cahaya, kelembaban udara, pengaturan CO2, serta irigasi otomatis, yang dapat dikendalikan melalui komputer atau smartphone.

Budidaya melon dilakukan dengan dua metode utama, yaitu substrat media cocopeat dengan irigasi tetes dan Dynamic Root Floating System (DRFT), sedangkan sayuran hidroponik menggunakan Nutrient Film Technique (NFT). Setiap tanaman dilengkapi barcode yang berisi data kesehatan dan kebutuhan nutrisi secara real-time yang memungkinkan pengelolaan tanaman secara akurat.

Selain praktik budidaya, mahasiswa juga mengikuti uji kompetensi teknis hidroponik yang diselenggarakan oleh PT LAN, di bawah pengawasan Ardy Kisworo sebagai asesor nasional. Sertifikat kompetensi yang diperoleh menjadi nilai tambah bagi mahasiswa dalam dunia kerja. Fasilitas PT LAN sangat mendukung aktivitas magang, meliputi greenhouse, ruang kelas, perkantoran, dan mess. Kegiatan magang ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga soft skills seperti komunikasi, manajemen waktu, dan tanggung jawab.

Kegiatan magang di PT Lentera Agropedia Nusantara secara langsung mendukung beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 2 (Tanpa Kelaparan) melalui inovasi pertanian berkelanjutan, SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dengan pembelajaran berbasis pengalaman, dan SDG 9 (Infrastruktur dan Inovasi) melalui penerapan teknologi smart farming.

Penulis: Mareta Aulia Putri
Editor: Yudha Pria Wibawa
Foto: Erlina Ambarwati

Penguatan Kompetensi Mahasiswa Magister Agronomi melalui Kegiatan Field Trip di PT Pagilaran dan Kelompok Tani Kopi Nglinggo Barat

berita Saturday, 31 May 2025

Yogyakarta, 31 Mei 2025 — Sebagai bagian dari implementasi pembelajaran berbasis lapangan, kegiatan field trip mata kuliah Kajian Ilmu Produksi Tanaman pada Program Magister Agronomi telah dilaksanakan pada hari Sabtu (31/5), pukul 07.00–16.30 WIB. Kegiatan ini berlokasi di Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan mencakup kunjungan ke dua lokasi utama, yakni PT Pagilaran Unit Produksi Samigaluh dan lahan milik petani kopi robusta di Nglinggo Barat. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman mahasiswa mengenai sistem produksi tanaman teh dan kopi secara langsung melalui pengamatan, diskusi lapangan, dan interaksi dengan pelaku usaha agribisnis setempat.

Kunjungan lapangan diawali dengan peninjauan langsung ke PT Pagilaran Unit Produksi Samigaluh, sebuah perusahaan teh yang beroperasi dengan skema kemitraan kerja sama operasional bersama petani plasma. Di lokasi ini, peserta field trip memperoleh pemahaman mendalam mengenai proses produksi teh, yang meliputi pengolahan tiga jenis teh utama yakni teh hitam, teh hijau, dan teh putih. Setiap tahap produksi, mulai dari pelayuan, penggilingan, fermentasi, hingga pengeringan, dilakukan dengan memperhatikan standar mutu yang ketat demi menjaga kualitas produk akhir. Meski demikian, pengelolaan kemitraan ini menghadapi tantangan signifikan, terutama terkait regenerasi sumber daya manusia petani yang mayoritas sudah berusia lanjut serta kesulitan adopsi teknologi pertanian presisi.

Selanjutnya, peserta mengamati pengembangan budidaya kakao yang telah dilakukan sejak 2019 di lahan seluas sekitar tiga hektar di unit produksi yang sama. Sistem pemeliharaan kakao melibatkan penggunaan naungan untuk menciptakan mikroklimat ideal, serta pemeliharaan intensif yang meliputi pemangkasan, pengendalian hama, dan pemupukan berkala guna mendukung pertumbuhan optimal dan produktivitas tanaman. Hasil panen kakao dipasarkan dalam bentuk biji kering dengan mutu yang sangat bergantung pada ukuran dan bobot biji sebagai indikator kualitas.

Kegiatan lapangan diakhiri dengan kunjungan ke kebun kopi milik petani di wilayah Nglinggo Barat, Kecamatan Samigaluh. Di sini, kopi robusta dan arabika dibudidayakan dengan sistem naungan parsial menggunakan berbagai tanaman penaung seperti sengon, pisang, dan kapulaga, yang memberikan nilai tambah ekologis dan ekonomis. Perawatan tanaman kopi dilakukan secara intensif melalui pemangkasan rutin, pemupukan organik, serta pengendalian hama. Proses pascapanen yang meliputi pemisahan kulit, pengeringan alami, penyangraian, dan penggilingan, menjadi bagian penting untuk menghasilkan kopi berkualitas sesuai permintaan pasar.

Kegiatan ini turut mendukung tercapainya beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 2 yang fokus pada pengentasan kelaparan dan ketahanan pangan, SDG 8 terkait peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pekerjaan layak, serta SDG 12 yang menekankan pada produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab. Melalui pemahaman langsung terhadap praktik produksi tanaman dan kemitraan petani, kegiatan ini memperkuat kontribusi akademik dalam mendorong pembangunan pertanian yang inklusif dan berkelanjutan.

Penulis: Mareta Aulia Putri
Editor: Yudha Pria Wibawa
Foto: Vanra Lany Dudeseptessya

Hands on Training: Pelatihan Teknik Kultur Jaringan bagi Mahasiswa Fakultas Pertanian

berita Tuesday, 6 May 2025

Yogyakarta, 3–4 Mei 2025 — Kementerian Keprofesian dan Karya Mahasiswa (KKM) Ikatan Mahasiswa Agronomi dan Pemuliaan Tanaman (IMAGRO) melaksanakan kegiatan Hands on Training di Sub-Laboratorium Budidaya Jaringan Tanaman, Gedung A2a Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan sekaligus memperluas wawasan mahasiswa terkait teknik budidaya jaringan tanaman atau kultur jaringan.

Acara yang rutin diselenggarakan dua kali setahun pada bulan Mei dan November ini diikuti dengan antusias oleh para peserta. Dalam sambutannya, Menteri KKM Bidang Kultur Jaringan, Kurnia Wikandanastri, menyampaikan harapan agar pelatihan ini dapat memperluas wawasan serta meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam bidang kultur jaringan.

Pelatihan dimulai dengan sesi teori di Ruang Multimedia Gedung A2a, di mana peserta dikenalkan dengan konsep dasar kultur jaringan, alat, dan bahan yang digunakan, serta teknik pembuatan media kultur. Selanjutnya, peserta melanjutkan praktik langsung di laboratorium dengan menerapkan prosedur sterilisasi yang ketat serta mengenakan jas laboratorium, masker, dan sarung tangan guna menjaga kebersihan dan mencegah kontaminasi.

Praktik meliputi pembuatan media kultur dari bahan seperti gula pasir, agar-agar, dan media MS (Murashige and Skoog), sterilisasi alat dan bahan, serta proses subkultur jaringan tanaman anggrek di dalam botol kultur. Proses subkultur dilakukan dalam laminar air flow untuk memastikan kondisi steril. Sebagai bagian dari pelatihan, peserta dapat membawa pulang hasil subkultur sebagai bentuk dokumentasi dan kenang-kenangan.

Kegiatan ini merupakan wujud komitmen Kementerian Keprofesian dan Karya Mahasiswa IMAGRO dalam mengembangkan kompetensi mahasiswa melalui pengalaman belajar aplikatif, sekaligus mendukung pencapaian beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 2 (Zero Hunger) melalui peningkatan produktivitas dan teknik budidaya tanaman yang berkelanjutan, SDG 4 (Quality Education) dengan menyediakan pendidikan berkualitas dan pelatihan keterampilan praktis, serta SDG 12 (Responsible Consumption and Production) dengan mendorong praktik pertanian yang ramah lingkungan dan efisien.

Penulis: Sheva Jyestafsyana Subagja
Editor: Yudha Pria Wibawa
Foto: Dokumentasi KKM IMAGRO

Dari Penelitian ke Pengukuhan: Prof. Rudi Hari Murti Raih Gelar Guru Besar Ilmu Pemuliaan Tanaman Hortikultura

berita Thursday, 23 January 2025

Yogyakarta, 21 Januari 2025 – Prof. Dr. Ir. Rudi Hari Murti, S.P., M.P., IPM, Dosen Departemen Budidaya Pertanian, dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Ilmu Pemuliaan Tanaman Hortikultura di Balai Senat, Gedung Pusat UGM. Dalam upacara pengukuhan, Prof. Rudi menyampaikan pidato yang berjudul “Arti Penting, Tantangan, dan Pemecahan Masalah Hortikultura melalui Program Pemuliaan Tanaman yang Efisien”.

Dalam pidatonya, Prof. Rudi menjelaskan pentingnya hortikultura sebagai cabang pertanian yang berfokus pada budidaya tanaman pekarangan, seperti buah, sayur, herba, dan tanaman hias. Ia menjelaskan bahwa sektor ini memiliki peran besar dalam penyediaan pangan sehat, vitamin, dan mineral, serta mendukung kegiatan rekreasi. Selain itu, hortikultura juga berkontribusi pada ketahanan pangan, kelestarian lingkungan, ekonomi, dan penyerapan tenaga kerja.

Produksi hortikultura untuk mencapai ketahanan pangan masih menemui berbagai tantangan, seperti serangan penyakit, rendahnya produktivitas, kualitas hasil yang buruk, kerusakan cepat, rantai pasok yang panjang, perubahan selera konsumen yang cepat, serta berkurangnya luas lahan. Untuk mengatasi tantangan ini, Prof. Rudi menyarankan untuk melakukan upaya peningkatan mutu dan produktivitas melalui penggunaan varietas unggul yang tahan cekaman, baik melalui pemuliaan konvensional maupun teknologi modern seperti rekayasa genetika. “Kegiatan untuk menghasilkan varietas unggul dilakukan melalui proses perakitan varietas dengan metode pemuliaan konvensional yang disinergikan dengan metode terkini seperti rekayasa genetika, seleksi berbantu penanda molekuler, dan genome editing”, jelasnya.

Selain itu, produk hortikultura seperti sayur dan buah memiliki sifat musiman dan mudah rusak juga menjadi tantangan dalam distribusi, terutama untuk pasar ekspor dan supermarket yang membutuhkan pasokan berkualitas tinggi secara konsisten. Oleh karena itu, pemulia tanaman perlu memperhatikan karakteristik produk sesuai dengan segmen pasar untuk meningkatkan daya saing produk hortikultura di pasar domestik dan internasional. 

Lebih jauh, Prof. Rudi menjelaskan mengenai peluang strategi pemuliaan yang lebih singkat dan efisien dalam produksi hibrida, yang dapat membantu mengatasi tantangan ini dengan menghasilkan varietas yang lebih tahan simpan dan memiliki kualitas yang sesuai dengan permintaan pasar. Beberapa strategi pemuliaan yang dapat dilakukan meliputi pembuatan tanaman homozigot dan penggunaan mandul jantan. Perakitan tanaman homozigot dengan waktu singkat didapatkan melalui induksi tanaman haploid yang dapat ditempuh melalui metode in vitro maupun in vivo yang akan menghasilkan galur homozigot dengan kemurnian tinggi dan lebih cepat dibandingkan dengan metode pemuliaan konvensional. Sementara itu, penggunaan mandul jantan dalam produksi benih hibrida dapat meningkatkan efisiensi proses emaskulasi, sekaligus memastikan kemurnian benih yang lebih tinggi.

Prof. Rudi juga menekankan pentingnya sinergi antar bidang keilmuan untuk mempercepat perakitan tanaman homozigot, seperti haploid ganda dan mandul jantan, guna menghasilkan tanaman hibrida dengan produktivitas tinggi, mutu terbaik, dan tahan cekaman. “Penggabungan teknologi haploid inducer dan mandul jantan dalam pemuliaan tanaman dapat mempercepat proses pemuliaan dan meningkatkan efisiensi dalam produksi benih hibrida”, jelas Prof. Rudi. 

Kegiatan pengukuhan Prof. Rudi sebagai Guru Besar dan pidatonya yang berfokus pada pemuliaan tanaman hortikultura mendukung beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan meliputi, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, serta SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab.

Penulis: Mareta Aulia Putri
Editor: Yudha Pria Wibawa
Foto: Media Fakultas Pertanian UGM

Strategi Pemuliaan Tebu: Meningkatkan Kualitas dan Produktivitas Pertanian

berita Monday, 2 December 2024

Yogyakarta, 30 November 2024 – Program Studi Agronomi, Departemen Budidaya Pertanian UGM mengadakan kegiatan Praktisi Mengajar sebagai salah satu dari kegiatan PKKM 2024 dengan narasumber Endah Susiyanti, S.P. dari PT. Gunung Madu Plantation. Acara tersebut mengangkat topik “Strategi Pemuliaan Tanaman Tebu: Meningkatkan Kualitas dan Produktivitas dalam Pertanian Modern” yang diselenggarakan secara daring. 

Endah Susiyanti, S.P. mengawali sesi dengan memperkenalkan mengenai PT. Gunung Madu Plantation yang merupakan pioneer Perkebunan tebu dan pabrik gula di luar Jawa khususnya di Lampung. Endah juga menyampaikan bahwa penyediaan varietas tebu dirasa cukup penting karena perlunya menjaga keberlanjutan produktivitas antar musim dan pencegahan outbreak hama dan penyakit yang mungkin terjadi di lapangan. Selain itu ia juga menyampaikan bahwa terdapat beberapa tantangan yang dialami, seperti perubahan iklim yang berpengaruh terhadap stabilitas produksi dan hama penyakit serta proses pemuliaan konvensional yang memakan waktu lebih dari sepuluh tahun. Untuk mengatasi tantangan tersebut, PT. Gunung Madu Plantation mulai menerapkan pendekatan molekuler untuk mempercepat deteksi penyakit dan memperpendek proses pemuliaan.

Lebih lanjut, Endah menjelaskan mengenai metode kultur jaringan yang digunakan pada proses produksi bibit varietas unggul. Ia juga menyampaikan bahwa PT. Gunung Madu Plantation telah bekerjasama dengan beberapa badan penelitian maupun universitas melalui program pemuliaan tanaman yang mengadopsi teknologi mutation breeding dengan menggunakan bahan kimia, mutation breeding dengan menggunakan penyinaran sinar gamma, dan juga pengembangan tanaman transgenic (GMO).

Pada kesempatan ini, beberapa peserta mengajukan pertanyaan dan berdiskusi dengan Endah Susiyanti, S.P. yang sudah sangat berpengalaman dan lama berkecimpung di kegiatan budidaya tanaman tebu. Diharapkan mahasiswa dan seluruh peserta yang turut hadir dalam kegiatan ini dapat lebih memahami dan mendapatkan gambaran jelas mengenai kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan budidaya dan pemeliharaan tanaman tebu terutama di PT. Gunung Madu Plantation.  

Pelaksanaan kegiatan ini merupakan bukti nyata dalam mendukung tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 2 dan 4, yakni mendukung peningkatan ketahanan pangan melalui peningkatan kualitas dan produktivitas tanaman tebu yang berkontribusi pada ketahanan pangan dan sistem pertanian berkelanjutan serta menambah pengetahuan peserta terkait strategi pemuliaan tanaman tebu untuk mendukung pengembangan keterampilan dan pengetahuan dalam bidang pertanian modern.

Penulis:Aisyah Fitri Rohani
Penyunting: Yudha Pria Wibawa
Foto: Departemen Budidaya Pertanian

Penerapan Smart Farming dalam Pengelolaan Perkebunan Kelapa Sawit

berita Friday, 29 November 2024

Yogyakarta, 28 November 2024 – Program studi Agronomi, Departemen Budidaya Pertanian menyelenggarakan kegiatan Praktisi Mengajar sebagai salah satu dari kegiatan PKKM 2024. Kegiatan ini menghadirkan Agus Sutrisno, S.P., M.M. dan Adhy Ardiyanto, S.P., M.Si. dari PT. Bumitama Gunajaya Agro sebagai narasumber. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada hari Kamis, 14 November 2024 secara daring dan 28 November 2024 secara luring di Ruang 12.1.2, Gedung Rachmiwaty, Fakultas Pertanian UGM dengan mengangkat topik “Penerapan Smart Farming dalam Pengelolaan Perkebunan Kelapa Sawit”. 

Pada Kamis, 14 November 2024, kegiatan pembelajaran daring menghadirkan Agus Sutrisno, S.P., M.M., yang memaparkan mengenai penerapan smart farming oleh PT. Bumitama Gunajaya Agro dalam pengelolaan kelapa sawit. Perusahaan tersebut telah mengimplementasikan teknologi seperti drone untuk perencanaan geospasial dan pengembangan, serta menggunakan teknologi IoT untuk pemetaan data secara real-time. Hasil pengamatan tersebut dapat diakses kapan saja oleh banyak pihak melalui sistem digitalisasi. Agus juga menyampaikan bahwa budidaya kelapa sawit yang dikelola menghasilkan produk seperti bahan pangan, crude palm oil, dan fatty acid methyl esters (FAME) yang didistribusikan baik ke pasar domestik maupun internasional, menunjukkan peran penting kelapa sawit dalam kehidupan sehari-hari.

Pada pertemuan kedua yang diadakan secara luring, Adhy Ardiyanto, S.P., M.Si. dari PT. Bumitama Gunajaya Agro membahas mengenai penerapan teknologi dalam budidaya kelapa sawit. Seiring dengan perkembangan teknologi, metode konvensional bertani telah digantikan dengan penggunaan teknologi AI dan precision agriculture. Adhy menyampaikan beberapa tantangan yang menjadi hambatan besar dalam budidaya kelapa sawit, yakni seperti lahan yang semakin sempit, rendahnya minat kerja di sektor pertanian, dan ketidakstabilan harga CPO. Untuk mengatasi hal tersebut, PT. Bumitama Gunajaya Agro menerapkan teknologi seperti automatic drip irrigation untuk memenuhi kebutuhan air dan nutrisi tanaman tanpa menambah jumlah pekerja. Perusahaan ini juga mengembangkan aplikasi mobile untuk mendeteksi kualitas panen TBS sawit dan menggunakan drone mapping untuk analisis kesehatan tanaman secara real-time dan akurat. Ia menegaskan bahwa teknologi lainnya juga terus dikembangkan untuk meningkatkan akurasi dan kecepatan dalam pengumpulan data.

Pada kesempatan ini, beberapa mahasiswa mengajukan pertanyaan dan berdiskusi dengan Agus Sutrisno, S.P., M.M. dan Adhy Ardiyanto, S.P., M.Si. selaku head of human capital dan head of research and development department di PT. Bumitama Gunajaya Agro  yang sudah sangat berpengalaman dan lama berkecimpung di kegiatan budidaya tanaman kelapa sawit. Diharapkan mahasiswa dan seluruh peserta yang turut hadir dalam kegiatan ini dapat lebih memahami dan mendapatkan gambaran jelas mengenai kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan budidaya dan pemeliharaan tanaman kelapa sawit terutama di PT. Bumitama Gunajaya Agro.  

Pelaksanaan kegiatan ini merupakan salah satu wujud nyata dalam mendukung tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 2 dengan meningkatkan ketahanan pangan melalui teknologi pertanian yang efisien serta nomor 4 dengan memberikan wawasan baru dan keterampilan praktis kepada mahasiswa dalam menghadapi tantangan pertanian modern.

Penulis: Aisyah Fitri Rohani
Penyunting: Yudha Pria Wibawa
Foto: Departemen Budidaya Pertanian

Program Studi Agronomi Gelar Kemitraan dengan PT. Bumitama Gunajaya Agro dalam PKKM 2024

berita Friday, 29 November 2024

Yogyakarta, 28 November 2024 – Program studi Agronomi, Departemen Budidaya Pertanian mengadakan kegiatan Kemitraan sebagai salah satu dari kegiatan PKKM 2024 dengan PT. Bumitama Gunajaya Agro. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 28 November 2024 yang bertempat di Ruang Sidang Dekanat, Fakultas Pertanian UGM. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Agus Sutrisno, S.P., M.M. (Head of Human Capital PT. Bumitama Gunajaya Agro), Adhy Ardiyanto, S.P., M.Si. (Head of Research and Development PT. Bumitama Gunajaya Agro) dan M. Ari Purnama Adji, S.T. (Head of Jakarta Learning Academy PT. Bumitama Gunajaya Agro).

Kegiatan ini dibuka dengan sambutan dari Dekan Fakultas Pertanian UGM, Ir. Jaka Widada, M.Sc. Ph.D yang kemudian dilanjutkan dengan pemaparan dan diskusi mengenai PT. Bumitama Gunajaya Agro serta berbagai kegiatan yang dilakukan di perusahaan tersebut. Agus Sutrisno, S.P., M.M. selaku Head of Human Capital di PT. Bumitama Gunajaya Agro memaparkan mengenai berbagai kegiatan yang memungkinkan untuk dilakukan dengan mahasiswa ketika kegiatan MBKM BKP Magang dilakukan. Dalam penjelasannya, Agus Sutrisno, S.P., M.M. juga menjelaskan mengenai penggunaan teknologi terbarukan yang digunakan dan dikembangkan oleh PT. Bumitama Gunajaya Agro dalam budidaya perkebunan kelapa sawit. Penggunaan teknologi seperti IoT dan penggunaan drone banyak digunakan untuk mengumpulkan berbagai macam data yang ada di lapangan untuk mempermudah pembuat keputusan dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit.

Pada kesempatan tersebut, Ir. Jaka Widada, M.Sc., Ph.D. dan Agus Sutrisno S.P., M.M. menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) antara Fakultas Pertanian dengan PT. Bumitama Gunajaya Agro mengenai kegiatan kerja lapangan dan penelitian bagi mahasiswa Fakultas Pertanian. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan diskusi mengenai berbagai kemungkinan kolaborasi dan pengembangan keterampilan mahasiswa yang mungkin dapat dilakukan di PT. Bumitama Gunajaya Agro.  

Kegiatan kemitraan antara Program Studi Agronomi, Departemen Budidaya Pertanian dengan PT. Bumitama Gunajaya Agro sebagai bagian dari PKKM 2024 ini secara langsung mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 4 dan 17, dengan meningkatkan kualitas pendidikan di bidang pertanian melalui kolaborasi industri-akademis serta memperkuat kemitraan strategis untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan.

Penulis: Aisyah Fitri Rohani
Penyunting: Yudha Pria Wibawa
Foto: Departemen Budidaya Pertanian

Genome Editing in Rice at IRRI Recent Progress and Challenges

berita Wednesday, 27 November 2024

Yogyakarta, 26 November 2024 – Program Studi Agronomi, Departemen Budidaya Pertanian UGM mengadakan kegiatan Praktisi Mengajar dalam rangka PKKM 2024, khusus untuk Mata Kuliah Bioteknologi untuk Pemuliaan Tanaman. Topik yang diangkat kali ini adalah “Genome Editing in Rice at IRRI: Recent Progress and Challenges” dengan menghadirkan Dr. Inez Slamet-Loedin, peneliti dari International Rice Research Institute (IRRI). Acara ini diselenggarakan pada Selasa, 26 November 2024, di Ruang Multimedia Gedung A2a Lantai 1, Fakultas Pertanian UGM.

Dalam pemaparannya, Dr. Inez Slamet-Loedin menjelaskan metode pemuliaan tanaman menggunakan teknologi mutasi, dengan fokus pada CRISPR-Cas. Teknologi ini digunakan untuk membentuk varietas atau individu melalui mutasi buatan, yang dapat mengubah hasil produksi pertanian sesuai kebutuhan pemulia atau keinginan konsumen. Selain itu, teknologi ini dapat meningkatkan biodiversitas dalam suatu populasi dan mempercepat proses pemuliaan tanaman.

Dr. Inez menjelaskan beberapa aplikasi CRISPR-Cas yang telah mendapatkan persetujuan non-GMO di berbagai negara, seperti spicy tomato dan waxy corn. IRRI sendiri telah mengaplikasikan teknologi genome editing, termasuk TALEN, pada tanaman padi. Salah satu contoh sukses adalah aromatic rice yang dihasilkan melalui knockout gen OsBADH2.

Menurut Dr. Inez, tantangan utama dalam program pemuliaan tanaman padi saat ini adalah menghasilkan varietas yang lebih tahan terhadap hama dan penyakit, terutama di tengah perubahan iklim yang semakin tidak menentu akibat global warming. Teknologi prime editing digunakan untuk membuat padi lebih tahan terhadap penyakit seperti blast, dan mengembangkan padi dengan kadar glycemic rendah yang aman untuk penderita diabetes.

Kegiatan ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya dan berdiskusi langsung dengan Dr. Inez yang telah lama menggeluti bidang genome editing. Diharapkan, melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat memahami teknologi gene editing dan manfaatnya bagi kehidupan manusia.

 

Penulis: Aisyah Fitri Rohani
Penyunting: Yudha Pria Wibawa
Foto: Departemen Budidaya Pertanian

1234
Universitas Gadjah Mada

Departemen Budidaya Pertanian

Fakultas Pertanian UGM

Alamat: Jl. Flora, Bulaksumur, Yogyakarta, 55281
Telp./Fax.: (0274)-551228
E-Mail: jbp.faperta@ugm.ac.id; buperugm@gmail.com

© Departemen Budidaya Pertanian 2024

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY