Yogyakarta, 6 November 2024 – Program Studi Agronomi, Departemen Budidaya Pertanian UGM, mengadakan kegiatan Praktisi Mengajar sebagai bagian dari PKKM 2024. Acara ini menghadirkan Rudy Hermanto, M.Sc., seorang breeder dari PT. BISI International Tbk, yang membahas topik “Metode Pemuliaan Tanaman sebagai Strategi dalam Peningkatan Hasil dan Kualitas Tanaman Tomat”. Acara berlangsung pada hari Selasa, 5 November 2024, di Ruang Venture, Gedung AGLC, Fakultas Pertanian UGM.
Rudy Hermanto membuka sesi dengan data menarik, yakni Indonesia menempati peringkat ke-21 sebagai produsen tomat dunia. Ia kemudian menjelaskan perbedaan antara tomat tipe terbatas (determinate) yang biasanya ditanam di dataran rendah hingga menengah dan tomat tipe tak terbatas (indeterminate) yang cocok di dataran tinggi.
Rudy mengungkapkan, PT. BISI International Tbk. menggunakan kombinasi metode konvensional dan bioteknologi dalam pemuliaan tomat. “Metode konvensional memang membutuhkan waktu lebih lama dan kurang presisi, namun bioteknologi memberikan ketepatan yang lebih tinggi serta aman dari pemalsuan,” ujarnya.
Dalam pemaparannya, Rudy menjelaskan langkah-langkah penting dalam pemuliaan tanaman, mulai dari koleksi plasma nutfah hingga evaluasi F1 dan produksi breeder seed. Ia juga menekankan pentingnya uji multilokasi untuk memastikan varietas baru mampu beradaptasi di berbagai kondisi lingkungan.
Pada sesi tanya jawab, beberapa mahasiswa mengajukan pertanyaan dan berdiskusi dengan Rudy Hermanto, M.Sc. selaku breeder dalam produksi benih yang sudah sangat berpengalaman dan lama berkecimpung di kegiatan produksi benih di PT. BISI International Tbk. Kegiatan ini juga mendukung beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs): SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 12: Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, dan SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim. Dengan demikian, mahasiswa dan praktisi diharapkan dapat berperan aktif dalam mendukung pembangunan berkelanjutan melalui inovasi pemuliaan tanaman.
Penulis: Aisyah Fitri Rohani
Penyunting: Yudha Pria Wibawa
Foto: Departemen Budidaya Pertanian