
Yogyakarta, 15 Juni 2024 – Program studi Agronomi, Departemen Budidaya Pertanian mengadakan kegiatan Praktisi Mengajar sebagai salah satu dari kegiatan PKKM 2024 pada Mata Kuliah Genetika Pertanian. Acara tersebut mengangkat topik “Pemanfaatan Mandul Jantan dalam Produksi Benih Hibrida” dengan menghadirkan Andi Wahyono, S.P., M.P. – breeder tanaman cabai di PT. BISI International Tbk. Kegiatan tersebut diselenggarakan secara daring melalui Zoom. Kegiatan ini selain dihadiri oleh mahasiswa juga dihadiri oleh beberapa anggota PERIPI Komda DIY.
Andi Wahyono, S.P., M.P. menjelaskan tentang peranan galur mandul jantan dalam mempercepat dan mempermudah perakitan varietas baru. Banyak rintangan yang harus dihadapi oleh petani kaitannya budidaya tanaman, salah satunya adalah cabai. Permintaan cabai yang terus meningkat merupakan suatu peluang bagi industri benih cabai. Namun sayangnya, berbagai macam tantangan seperti menurunnya kesuburan tanah dan varietas unggul yang terbatas menyebabkan produksi hasil budidaya yang rendah. Produktivitas yang rendah menyebabkan ketidakseimbangan antara permintaan pasar dengan ketersediaan sehingga terjadi fluktuasi harga di pasaran. Adanya galur mandul diharapkan dapat mempercepat perakitan varietas sehingga hasil yang diperoleh dapat lebih optimal dengan memperkecil kemungkinan penurunan hasil produksi maupun kegagalan panen.
Perakitan varietas pada dasarnya membutuhkan tetua tahan yang kemudian diperbanyak untuk dipilih galur yang akan memiliki performa baik di lapangan. Namun, perakitan varietas menggunakan metode konvensional banyak menemui kendala, salah satunya adalah teknologi tersebut membutuhkan banyak tenaga kerja dan juga membutuhkan banyak waktu. Persilangan biasanya diawali dengan kegiatan kastrasi atau menghilangkan serbuk sari dari bunga untuk dapat diserbuki oleh tetua terpilih agar terhindar dari penyerbukan sendiri (inbreeding). Pada pelaksanaannya, teknologi konvensional cukup sulit untuk dilakukan karena breeder harus melakukan persilangan satu per satu terhadap tanaman yang diinginkan. Untuk mempermudah proses tersebut, teknologi mandul jantan mulai banyak digunakan. Pada pemaparannya, Andi Wahyono menjelaskan beberapa skema yang mungkin digunakan dalam perakitan varietas.
Pada kesempatan ini, beberapa dosen dan mahasiswa mengajukan pertanyaan dan berdiskusi dengan Andi Wahyono selaku breeder yang sudah sangat berpengalaman dan lama berkecimpung di kegiatan breeding tanaman cabai. Diharapkan mahasiswa dan praktisi yang turut hadir dalam kegiatan ini dapat lebih memahami dan dapat menerapkan teknologi mandul jantan untuk pengembangan varietas baru maupun proses produksi benih hibrida. Melalui kegiatan ini, Departemen Budidaya Pertanian menunjukkan komitmennya dalam mencapai tujuan SDG 4: Pendidikan Berkualitas dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Penulis: Aisyah Fitri Rohani, S.P., M.Sc.
Editor: Yudha Pria Wibawa