Yogyakarta, 28 November 2024 – Program studi Agronomi, Departemen Budidaya Pertanian menyelenggarakan kegiatan Praktisi Mengajar sebagai salah satu dari kegiatan PKKM 2024. Kegiatan ini menghadirkan Agus Sutrisno, S.P., M.M. dan Adhy Ardiyanto, S.P., M.Si. dari PT. Bumitama Gunajaya Agro sebagai narasumber. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada hari Kamis, 14 November 2024 secara daring dan 28 November 2024 secara luring di Ruang 12.1.2, Gedung Rachmiwaty, Fakultas Pertanian UGM dengan mengangkat topik “Penerapan Smart Farming dalam Pengelolaan Perkebunan Kelapa Sawit”.
SDG 4: Pendidikan Berkualitas
Yogyakarta, 26 November 2024 – Program Studi Agronomi, Departemen Budidaya Pertanian UGM mengadakan kegiatan Praktisi Mengajar dalam rangka PKKM 2024, khusus untuk Mata Kuliah Bioteknologi untuk Pemuliaan Tanaman. Topik yang diangkat kali ini adalah “Genome Editing in Rice at IRRI: Recent Progress and Challenges” dengan menghadirkan Dr. Inez Slamet-Loedin, peneliti dari International Rice Research Institute (IRRI). Acara ini diselenggarakan pada Selasa, 26 November 2024, di Ruang Multimedia Gedung A2a Lantai 1, Fakultas Pertanian UGM.
Yogyakarta, 21 November 2024 ─ Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UGM menyelenggarakan Yudisium Periode November 2024 dengan peserta empat mahasiswa (3 mahasiswa S1 Agronomi dan 1 mahasiswa Magister Pemuliaan Tanaman) di Venture Room AGLC, Fakultas Pertanian UGM. Acara ini dihadiri oleh Ketua, Sekretaris, dan para Dosen Departemen Budidaya Pertanian.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Ir. Aziz Purwantoro, M.Sc., selaku perwakilan dosen, memberi ucapan selamat dan pesan kepada mahasiswa yang telah menyelesaikan studinya dengan baik. Prof. Aziz menyampaikan bahwa para lulusan diharapkan mempunyai tujuan akhir dalam meniti karirnya. “Setelah lulus, nanti akan menghadapi dunia yang nyata dan baru. Just do your best!”, tambah Prof. Aziz. Sebagai penutup, ia berpesan agar para lulusan tetap melakukan yang terbaik karena di kehidupan nyata banyak kejadian unexpected dan tetap selalu menjaga nama baik almamater. Tak lupa, Prof. Aziz mewakili sivitas akademika baik tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan Departemen Budidaya Pertanian memohon maaf apabila terdapat hal-hal yang kurang berkenan selama memfasilitasi para lulusan saat menempuh masa studi.
Yogyakarta, 11 November 2024 – Program studi Agronomi, Departemen Budidaya Pertanian mengadakan Focus Group Discussion sebagai salah satu rangkaian kegiatan PKKM 2024 dengan tema “Growing Future: Exploring Genome Editing in Plants”. Narasumber dalam acara ini adalah Prof. Kim Hyeran dari Kangwon National University, Korea Selatan. Acara ini diselenggarkan pada Senin, 11 November 2024 di Artotel Yogyakarta dan diperuntukkan bagi dosen yang mengajar Pemuliaan Tanaman.
Prof. Kim menjelaskan tentang teknologi CRISPR, yang pertama kali dikembangkan pada 2014 untuk mengedit DNA tanaman dengan sangat presisi. CRISPR digunakan untuk memotong dan mengubah bagian tertentu dari DNA, seperti yang dilakukan pada tanaman gandum agar lebih tahan terhadap penyakit. Teknologi ini juga terus berkembang, seperti base editing dan prime editing, yang bisa mengedit DNA tanpa merusak struktur ganda DNA.
Yogyakarta, 8 November 2024 – Program studi Agronomi, Departemen Budidaya Pertanian mengadakan Focus Group Discussion sebagai salah satu rangkaian kegiatan PKKM 2024 dengan mengusung topik “Permasalahan dan Teknologi Penanganan Pascapanen Buah-buahan”. Narasumber dalam acara ini adalah Ir. Fauzan Khumaedi, Technical Advisor for Plantation and R&D dari PT. Great Giant Foods (GGF). Acara ini digelar pada Jumat, 8 November 2024 di The Manohara Hotel Yogyakarta dan diperuntukkan bagi dosen peminatan agronomi.
Yogyakarta, 6 November 2024 – Program Studi Agronomi, Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian UGM menyelenggarakan kegiatan Praktisi Mengajar sebagai bagian dari Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) 2024. Acara yang berlangsung di Auditorium Magister Manajemen Agribisnis (MMA) ini menghadirkan Marno, S.P., seorang pemulia tanaman dari PT. Benih Citra Asia, sebagai narasumber.
Mengusung topik “Menggali Potensi Genetik: Teknik Pemuliaan untuk Komoditas Cucurbit”, Marno, S.P. berbagi pengetahuan dan pengalaman praktis dalam dunia pemuliaan tanaman. Ia menekankan bahwa menjadi pemulia tanaman memerlukan pemahaman yang luas mencakup berbagai disiplin ilmu, mulai dari morfologi bunga, germplasm, fisiologi tanaman, lahan, rancangan percobaan, uji adaptasi, bioteknologi, dan pemuliaan tanaman hingga informasi pasar.
“Pemuliaan tanaman adalah gabungan antara seni dan ilmu,” ungkap Marno. Ia menjelaskan bahwa proses pemuliaan tanaman harus memperhatikan kebutuhan semua pihak dalam rantai pasok, mulai dari petani, pedagang, hingga konsumen. Preferensi pasar yang beragam menjadi tantangan tersendiri. Sebagai contoh, masyarakat Sumatera cenderung menyukai semangka berbentuk lonjong, sedangkan masyarakat Jawa lebih menyukai semangka berbentuk bulat. Untuk tanaman mentimun, timun kecil yang cocok untuk lalapan lebih diminati di Jawa dibandingkan daerah lainnya.
Proses pemuliaan tanaman khususnya pada komoditas cucurbit meliputi koleksi plasma nutfah, seleksi, uji daya hasil, screening, penggaluran dan rekombinasi serta uji multilokasi. Koleksi plasma nutfah perlu dijaga sebagai sumber keragaman genetik serta untuk karakter target dari pemulia. Pemulia juga perlu memahami pola pewarisan sifat pada tanaman seperti sifat dari aksi gen seperti pengaruh aditif, dominan, over-dominan serta epistasis pada suatu sifat dari persilangan tanaman. Sifat yang dituju seperti karakter kualitatif atau kuantitatif perlu dipertimbangkan dalam suatu kegiatan pemuliaan tanaman.
Yogyakarta, 6 November 2024 – Program Studi Agronomi, Departemen Budidaya Pertanian UGM, menyelenggarakan Praktisi Mengajar dengan tema “Produksi Benih Hortikultura”. Acara ini menghadirkan Britania Barawati, A.Md., seed laboratory assistant manager di PT. East West Seed Indonesia, sebagai narasumber. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu, 6 November 2024, di Auditorium Magister Manajemen Agribisnis (MMA), Fakultas Pertanian UGM.
Britania membuka sesi dengan kutipan inspiratif dari Simon Groot, pendiri East West Seed Group: “A good seed can change the lives of millions“. Dalam presentasinya, ia menekankan pentingnya aspek genetika, vigor, kondisi fisik, kelembaban, dan kesehatan benih untuk menghasilkan benih berkualitas.
Yogyakarta, 6 November 2024 – Program Studi Agronomi, Departemen Budidaya Pertanian, mengadakan kegiatan Praktisi Mengajar sebagai bagian dari Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) 2024. Kegiatan ini menghadirkan Putu Puja Wartini, S.P., M.P., M.Sc., Pemulia Tanaman Muda di PT. Great Giant Foods (PT. GGF), sebagai narasumber. Dalam acara yang berlangsung di Ruang Venture, Gedung AGLC, Fakultas Pertanian UGM, Putu membahas topik mengenai “Penerapan Seleksi Varietas Berbasis Morfologi dan Molekuler” yang diterapkan di PT. GGF.
Yogyakarta, 23 Oktober 2024 – Program Studi Agronomi, Departemen Budidaya Pertanian UGM mengadakan kegiatan Praktisi Mengajar dengan narasumber Dr. Sri Suhesti, Kepala Laboratorium Unit Pengelola Benih Unggul Pertanian di Pusat Standarisasi Instrumen Perkebunan. Acara ini membahas topik “Teknologi Perbenihan Komoditas Tebu” melalui metode konvensional dan kultur jaringan.
Dr. Sri Suhesti menjelaskan bahwa meskipun Indonesia pernah menjadi eksportir besar gula, ironisnya pada saat ini Indonesia justru menjadi importir gula besar karena rendahnya produksi tebu. Untuk meningkatkan produksi tebu, ada dua pendekatan: intensifikasi (seperti rawat ratoon) dan ekstensifikasi (menggunakan benih unggul bersertifikat). Benih tebu yang bersertifikat harus memenuhi prinsip “6 tepat”, yakni tepat varietas, mutu, jumlah, waktu, lokasi, dan harga.
Yogyakarta, 22 Oktober 2024 – Sebagai salah satu rangkaian PKKM 2024, program studi Agronomi, Departemen Budidaya Pertanian menyelenggarakan Praktisi Mengajar bersama Dr. Agung Wahyu Susilo, peneliti di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (PUSLITKOKA), yang membahas topik “Pemuliaan Tanaman Kakao: Metode Seleksi, Uji Adaptasi, dan Produksi Benih”.
Dr. Agung memaparkan sejarah kakao di Indonesia yang diperkenalkan oleh Spanyol, menggantikan kopi yang terdampak penyakit karat daun. Seiring waktu, produksi kakao meningkat setelah penemuan bahan tanam unggul pada awal 1900-an. Namun, pengembangan kakao menghadapi tantangan seperti kesenjangan teknologi, serangan OPT, dan perbedaan harga kakao fermentasi dan non-fermentasi.