Yogyakarta, 26 November 2024 – Program Studi Agronomi, Departemen Budidaya Pertanian UGM mengadakan kegiatan Praktisi Mengajar dalam rangka PKKM 2024, khusus untuk Mata Kuliah Bioteknologi untuk Pemuliaan Tanaman. Topik yang diangkat kali ini adalah “Genome Editing in Rice at IRRI: Recent Progress and Challenges” dengan menghadirkan Dr. Inez Slamet-Loedin, peneliti dari International Rice Research Institute (IRRI). Acara ini diselenggarakan pada Selasa, 26 November 2024, di Ruang Multimedia Gedung A2a Lantai 1, Fakultas Pertanian UGM.
Dalam pemaparannya, Dr. Inez Slamet-Loedin menjelaskan metode pemuliaan tanaman menggunakan teknologi mutasi, dengan fokus pada CRISPR-Cas. Teknologi ini digunakan untuk membentuk varietas atau individu melalui mutasi buatan, yang dapat mengubah hasil produksi pertanian sesuai kebutuhan pemulia atau keinginan konsumen. Selain itu, teknologi ini dapat meningkatkan biodiversitas dalam suatu populasi dan mempercepat proses pemuliaan tanaman.
Dr. Inez menjelaskan beberapa aplikasi CRISPR-Cas yang telah mendapatkan persetujuan non-GMO di berbagai negara, seperti spicy tomato dan waxy corn. IRRI sendiri telah mengaplikasikan teknologi genome editing, termasuk TALEN, pada tanaman padi. Salah satu contoh sukses adalah aromatic rice yang dihasilkan melalui knockout gen OsBADH2.
Menurut Dr. Inez, tantangan utama dalam program pemuliaan tanaman padi saat ini adalah menghasilkan varietas yang lebih tahan terhadap hama dan penyakit, terutama di tengah perubahan iklim yang semakin tidak menentu akibat global warming. Teknologi prime editing digunakan untuk membuat padi lebih tahan terhadap penyakit seperti blast, dan mengembangkan padi dengan kadar glycemic rendah yang aman untuk penderita diabetes.
Kegiatan ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya dan berdiskusi langsung dengan Dr. Inez yang telah lama menggeluti bidang genome editing. Diharapkan, melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat memahami teknologi gene editing dan manfaatnya bagi kehidupan manusia.
Penulis: Aisyah Fitri Rohani
Penyunting: Yudha Pria Wibawa
Foto: Departemen Budidaya Pertanian