Yogyakarta, 10 Juni 2024 – Program studi Agronomi, Departemen Budidaya Pertanian mengadakan kegiatan Praktisi Mengajar sebagai salah satu dari kegiatan PKKM 2024 pada Mata Kuliah Genetika Pertanian. Kegiatan tersebut dihadiri sekitar 300 mahasiswa dari berbagai program studi S1 di lingkungan Fakultas Pertanian UGM. Acara tersebut mengangkat topik “Pemanfaatan Teknologi Haploid Ganda dalam Pemuliaan Tanaman” dengan menghadirkan Esti Sri Lestari, S.Si., M.Sc. – Peneliti di PT. BISI International Tbk.
Pada pemaparannya, Esti Sri Lestari, S.Si., M.Sc. menjelaskan tentang pentingnya ilmu double haploid atau haploid ganda dalam menunjang kegiatan breeding pada tanaman. Terdapat bermacam tanaman seperti labu-labuan, cabai, dan beberapa jenis tanaman lain yang dikembangkan oleh PT. BISI untuk menjawab berbagai tantangan pertanian yang ada di lapangan. Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa teknologi haploid ganda ini sudah banyak diterapkan oleh berbagai perusahaan terutama di bidang pertanian untuk mempercepat terpenuhinya tanaman yang seragam. Dibandingkan dengan metode perbanyakan hibrida pada umumnya, metode ini dapat memangkas masa perbanyakan sehingga diperoleh tanaman yang seragam dalam waktu singkat untuk selanjutnya dilakukan seleksi oleh para pemulia tanaman.
Beliau menjelaskan bahwa petani di lapangan banyak mengalami masalah, salah satu masalah yang paling banyak dihadapi oleh pembudidaya adalah serangan hama dan penyakit tumbuhan. Sehingga sangat dibutuhkan tanaman yang tahan terhadap berbagai jenis hama dan penyaki. Penerapan metode haploid ganda dalam perakitan varietas tanaman diharapkan dapat mempercepat perakitan varietas baru yang dibutuhkan oleh petani sehingga penurunan produktivitas dan kegagalan panen yang selama ini sering terjadi dapat segera teratasi.
Seperti halnya beliau yang melanjutkan studinya di magister pemuliaan tanaman fakultas pertanian UGM, beliau mengatakan bahwa PT. BISI merupakan salah satu perusahaan yang sangat mendukung pekerjanya untuk bisa melakukan studi lanjut untuk memperluas pengetahuan dan menjawab berbagai tantangan yang mungkin akan ditemukan di masa mendatang.
Pada akhir pemaparan, terdapat lima orang mahasiwa yang bertanya mengenai teknis budidaya menggunakan kultur jaringan serta beberapa tantangan yang dihadapi oleh peneliti yang bekerja dengan metode kultur jaringan. Selain itu beberapa mahasiswa juga menanyakan beberapa hal mengenai pengalaman bekerja di PT. BISI. Esti menjelaskan bahwa pengalaman yang Ia dapatkan sangat menyenangkan dan membuka banyak wawasan. Praktisi mengajar kali ini diharapkan dapat mendorong mahasiswa untuk lebih giat dalam memperdalam pengetahuannya mengenai pertanian serta di kemudian hari dapat turut berperan dalam memajukan sektor pertanian di Indonesia. Melalui kegiatan ini, Departemen Budidaya Pertanian menunjukkan komitmennya dalam mencapai tujuan SDG 4: Pendidikan Berkualitas dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Penulis: Aisyah Fitri Rohani, S.P., M.Sc.
Editor: Yudha Pria Wibawa