Dalam rangka menindak lanjuti kegiatan RUBIS Project dan memperkenalkan program penelitian (research platform) SALSA (Sustainable Agriculture Systems in Southeast Asia), salah satu peneliti CIRAD-Perancis, Dr. Pascal Montoro, melakukan kunjungan kerja ke Universitas Gadjah Mada (UGM) antara tanggal 24 Februari – 3 Maret 2024. Salah satu rangkaian kunjungan kerja sama ke UGM diisi dengan diskusi bersama dengan staf Departemen Budidaya Pertanian UGM, Selasa (27/2) di Fakultas Pertanian UGM. Hadir dalam diskusi tersebut, Prof. Dr. Ir. Taryono, M.Sc., bersama dengan staf pengajar Departemen Budidaya Pertanian yang terdiri dari Dr. Erlina Ambarwati, S.P., M.P; Valentina Dwi Suci Handayani, S.P., M.Sc., Ph.D.; Widhi Dyah Sawitri, S.Si., M.Agr., Ph.D.; Taufan Alam, S.P., M.Sc.; Agus Budi Setiawan, S.P., M.Sc., Ph.D.; Haviah Hafidhotul Ilmiah, M.Sc; Dr. Elly Syafriani, S.P.; dan Andrianto Ansari, S.T.P., M.Agr. Ph.D.,. Diskusi dirancang untuk memperkuat kerja sama dalam pengembangan penelitian dan pendidikan antara kedua institusi, serta membangun sinergi yang lebih erat di bidang pertanian khususnya budidaya pertanian.
Dalam diskusi, staf pengajar Departemen Budidaya Pertanian dan CIRAD membahas potensi penelitian bersama yang meliputi beberapa aspek yang sangat relevan antara kedua belah pihak. Salah satu fokus utamanya adalah pengembangan pemuliaan tanaman partisipatif (participatory plant breeding), yang merupakan pendekatan penelitian bersama (collaborative research) yang melibatkan petani dalam proses pemuliaan tanaman. Hal ini dianggap sangat penting untuk meningkatkan produktivitas serta ketahanan masyarakat dan tanaman terhadap berbagai tantangan lingkungan. Selain itu, pembicaraan juga melibatkan pengembangan varietas karet yang tahan terhadap cekaman akibat perubahan iklim, khususnya radiasi UV-B. Dengan perubahan iklim yang semakin nyata, perlindungan terhadap tanaman karet dari paparan radiasi UV-B menjadi semakin penting untuk menjaga produktivitasnya. Diskusi juga mencakup pembuatan database sumber daya genetika melalui pendekatan pengelolaan data penelitian (research data management) yang akan memungkinkan para peneliti untuk mengakses informasi penting tentang keanekaragaman genetik tanaman, yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan pemuliaan dan kelestarian sumber daya genetik.
Selanjutnya, pembahasan terkait pengembangan sistem tumpang sari tanaman tahunan khususnya karet dengan tanaman semusim menjadi topik yang dapat dikembangkan di Indonesia. Pendekatan ini memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan lahan, meningkatkan produktivitas, serta memperkuat ketahanan sistem pertanian terhadap perubahan lingkungan. Terakhir, analisis produktivitas varietas karet melalui pendekatan metabolit primer menjadi perhatian penting. Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk memahami secara lebih mendalam tanggapan tanaman terhadap lingkungan dan manajemen budidaya, sehingga dapat dikembangkan varietas karet yang lebih unggul. Menurut Prof. Dr. Ir. Taryono, potensi penelitian bersama dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan yang melibatkan pertanian berkeragaman (agrobiodiversity, ketahanan pangan (food security), genomika (genomic) dan ekofisiologi (ecophysiology). Pendekatan ini memungkinkan memadukan berbagai aspek keberlanjutan dalam pengembangan pertanian, termasuk aspek keanekaragaman genetik tanaman dan keamanan pangan, sehingga dapat menciptakan sistem pertanian yang lebih tangguh dan berkelanjutan.
Potensi penelitian bersama antara Departemen Budidaya Pertanian dan CIRAD dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan yang sangat relevan dalam konteks pengembangan pertanian modern. Salah satu pendekatan utamanya adalah melalui pertanian berkeragaman, yang mencakup pemahaman dan pemanfaatan keanekaragaman hayati dalam sistem pertanian. Dengan mempelajari dan mengelola keanekaragaman genetik, spesies, dan ekosistem pertanian, dapat ditemukan cara-cara yang inovatif untuk meningkatkan produktivitas, ketahanan, dan keberlanjutan sistem pertanian. Selain itu, pendekatan ketahanan pangan juga menjadi fokus penting dalam penelitian bersama ini, karena memastikan ketersediaan, ketercapaian pangan yang cukup bagi semua orang merupakan tantangan besar dalam konteks global saat ini. Dengan memadukan aspek ketahanan pangan dapat diidentifikasi strategi dan teknologi yang dapat meningkatkan hasil pangan secara berkelanjutan, serta mengurangi kerentanan terhadap krisis pangan.
Pendekatan genomika juga menjadi bagian kunci dalam potensi penelitian bersama ini. Dengan memanfaatkan teknologi genomika modern, genetika tanaman serta mekanisme adaptasi terhadap lingkungan baik cekaman biotik dan abiotik. akan dapat dipahami dengan lebih baik, Hal ini dapat membantu dalam pengembangan varietas tanaman yang lebih unggul, tahan terhadap penyakit, dan adaptif terhadap perubahan iklim. Terakhir, pendekatan ekofisiologi juga penting untuk dipertimbangkan. Dengan memahami hubungan timbal balik antara tanaman dan lingkungan, akan dapat dioptimalkan kinerja sistem pertanian, meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya, dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Pada kesempatan ini, perwakilan dari CIRAD, Dr. Pascal Montoro, menyampaikan penawaran berupa Doctoral Exchange Program bagi mahasiswa Doktor di Fakultas Pertanian, khususnya minat di bidang agronomi dan pemuliaan. Program ini memungkinkan para mahasiswa untuk melakukan kegiatan penelitian selama 3 bulan di CIRAD-Perancis. Partisipasi dalam program ini akan memberikan mahasiswa doktor pengalaman yang berharga dalam lingkungan penelitian internasional yang bermutu tinggi. Mereka akan dapat berinteraksi dengan para pakar terkemuka di bidang agronomi dan pemuliaan, serta memiliki akses kepada fasilitas dan sumber daya yang canggih untuk mendukung penelitian mereka. Selain itu, pengalaman ini juga akan membuka pintu bagi mahasiswa untuk memperluas jaringan profesional, baik di dalam maupun di luar lingkungan akademis. Kerja sama antara mahasiswa Fakultas Pertanian dengan para peneliti dan ahli di CIRAD dapat menghasilkan kerja sama yang produktif dan memberikan peran yang berharga dalam pengembangan pengetahuan dan inovasi di bidang agronomi dan pemuliaan. Penawaran ini merupakan langkah yang sangat positif dalam memperkuat kerja sama antara Departemen Budidaya Pertanian dan CIRAD, serta memberikan kesempatan berharga bagi mahasiswa doktor untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka di tingkat internasional. Program ini diharapkan, akan menjadi langkah awal yang menginspirasi kolaborasi lebih lanjut dan terus-menerus antara kedua institusi dalam mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pertanian.
Dari hasil diskusi yang telah dilakukan, diharapkan akan muncul implementasi dari berbagai program inovatif yang dirancang untuk meningkatkan kemajuan ilmiah dan teknologi di bidang pertanian. Program-program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang nyata, tidak hanya bagi pertanian lokal, tetapi juga secara global. Melalui implementasi program-program ini, diharapkan kedua institusi, baik Departemen Budidaya Pertanian maupun CIRAD, akan semakin mempererat hubungan kedua institusi dalam penelitian dan pengembangan pertanian di tingkat global. Program-program inovatif ini diharapkan dapat mencakup berbagai aspek penting dalam pertanian, mulai dari varietas tanaman yang lebih unggul dan tahan terhadap perubahan iklim, hingga pengembangan sistem pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan menerapkan pendekatan kolaboratif antara kedua institusi dan melibatkan berbagai pihak terkait, program-program ini memiliki potensi untuk menciptakan cara yang inovatif dan efektif dalam mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh sektor pertanian.
Selain itu, melalui implementasi program-program inovatif ini, diharapkan akan terjadi transfer pengetahuan dan teknologi yang lebih luas, baik kepada masyarakat lokal maupun kepada komunitas internasional. Hal ini akan memungkinkan penyebaran praktik-praktik terbaik dan penerapan cara-cara inovatif dalam berbagai konteks pertanian di seluruh dunia. Dengan demikian, hasil dari diskusi ini diharapkan akan menjadi tonggak penting dalam memperkuat kerja sama antara kedua institusi dan meningkatkan peran masing-masing dalam mendukung pembangunan pertanian yang berkelanjutan dan berdaya saing global.
Melalui penguatan kerja sama dengan Centre de coopération internationale en recherche agronomique pour le développement (CIRAD), Departemen Budidaya Pertanian menunjukkan komitmennya dalam mencapai tujuan SDG 4: Pendidikan Berkualitas dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Penulis: Andrianto Anshari, S.T.P., M.Agr., Ph.D.
Editor: Yudha Pria Wibawa