
Kediri, 3 Juni 2025 — Tiga mahasiswa Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada resmi menyelesaikan program Magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di PT. Syngenta Indonesia, Site Papar, Kediri, Jawa Timur setelah menjalani kegiatan selama empat bulan.
Kunjungan monitoring dan penarikan mahasiswa magang MBKM (3/6) melibatkan pertemuan dengan pimpinan PT. Syngenta, staf Research and Development (R&D), pembimbing lapangan, dan mahasiswa magang. Kegiatan utama mencakup pemantauan pelaksanaan magang, presentasi laporan akhir, dan penarikan mahasiswa secara resmi. Presentasi laporan MBKM menyoroti penggunaan teknologi mutakhir di bidang agronomi dan pengelolaan benih, seperti pendekatan molekuler dengan penanda SNP, penggunaan drone untuk aplikasi herbisida presisi, serta teknik phenotyping berbasis foto udara dan citra satelit.
Topik laporan yang dipresentasikan mencakup pemuliaan tanaman jagung, analisis molekuler, pengaruh formulasi herbisida terhadap morfologi tanaman, hingga optimalisasi teknologi drone dalam pengendalian gulma. Seluruh kegiatan magang difokuskan pada komoditas jagung, dengan aktivitas utama mencakup pemuliaan, pengujian benih, serta evaluasi respons tanaman terhadap pestisida. Masukan dari pembimbing lapangan, staf R&D, dan dosen pembimbing digunakan untuk penyempurnaan laporan akhir.
Penarikan mahasiswa secara resmi dilakukan pada 3 Juni 2025 dihadiri perwakilan pimpinan PT. Syngenta. Sebagai tindak lanjut, Departemen Budidaya Pertanian dan PT. Syngenta Indonesia sepakat merekomendasikan pengembangan program MBKM riset, dengan fokus pada pemuliaan tanaman jagung, pengujian benih, dan teknologi agronomi presisi berbasis drone. Topik riset mendatang yang diusulkan antara lain pemanfaatan Cytoplasmic Male Sterility (CMS) dalam persilangan jagung, analisis keragaman genetik dengan penanda SNP, serta formulasi herbisida presisi berbasis drone untuk pengendalian gulma.
Kegiatan MBKM ini turut berkontribusi pada pencapaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG nomor 2, yang bertujuan mengakhiri kelaparan dan meningkatkan ketahanan pangan, serta SDG nomor 4, yang mempromosikan pendidikan berkualitas. Selain itu, kegiatan ini juga mendukung SDG nomor 9 dengan mendorong inovasi dan kolaborasi antara akademisi dan industri.
Penulis: Mareta Aulia Putri
Editor: Yudha Pria Wibawa
Foto: Departemen Budidaya Pertanian