Yogyakarta, 29 Oktober 2024 – Program Studi Agronomi, Departemen Budidaya Pertanian UGM, kembali menggelar kegiatan Praktisi Mengajar sebagai bagian dari PKKM 2024. Kali ini, mengangkat tema “Inovasi dan Metode Pemuliaan Tanaman untuk Perbaikan Genetik Tanaman Kentang”, dengan narasumber Danang Widhiarso, M.Sc., seorang breeder dari PT. BISI International Tbk. Acara ini berlangsung di Ruang 12.1.5, Gedung Rachmiwaty, Fakultas Pertanian UGM.
Danang Widhiarso membuka pemaparannya dengan menggambarkan asal-usul tanaman kentang yang berasal dari pegunungan Andes di Amerika Selatan dan perjalanannya ke Indonesia. “Kentang adalah salah satu komoditas penting dunia, setelah jagung, gandum, dan padi,” ujarnya. Indonesia sendiri merupakan produsen kentang terbesar di Asia Tenggara, dengan beragam jenis warna dan bentuk kentang.
Dalam presentasinya, Danang menyoroti peningkatan permintaan pangan akibat pertumbuhan populasi, serta tantangan yang dihadapi oleh produksi pangan, termasuk perubahan iklim yang menyebabkan penurunan produksi dan penyebaran hama serta penyakit. “Pada tahun 2050, setiap individu diperkirakan akan mengonsumsi 14% lebih banyak kalori,” tambahnya, mengutip data FAO.
Danang menjelaskan bahwa salah satu solusi untuk mengatasi tantangan ini adalah melalui pemuliaan tanaman. PT. BISI International Tbk. telah berhasil mengembangkan varietas kentang yang lebih tahan terhadap hama dan penyakit serta memiliki produksi yang lebih tinggi dan sesuai dengan preferensi pasar. “Kami bahkan telah menghasilkan kentang dengan kandungan gula rendah untuk konsumen yang menderita diabetes,” ungkapnya.
Selain pemuliaan konvensional, PT. BISI International Tbk. juga menerapkan teknologi genome editing, seperti CRISPR Cas-9, untuk mengembangkan varietas yang lebih tahan terhadap kekeringan. “Pemanasan global menyebabkan kekeringan di berbagai lokasi, sehingga varietas baru yang toleran terhadap kondisi ini sangat diperlukan,” jelas Danang. Teknologi ini memungkinkan seleksi klon yang toleran terhadap kekeringan melalui mekanisme konduktansi stomata.
Sesi tanya jawab menjadi momen yang dinantikan oleh mahasiswa. Mereka berkesempatan berdiskusi langsung dengan Danang, yang telah lama berkecimpung dalam produksi dan perakitan varietas kentang. Kegiatan ini juga mendukung beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs): SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 12: Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, dan SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim. Mahasiswa diharapkan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang peran penting pemuliaan tanaman dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan mencapai SDGs.
Penulis: Aisyah Fitri Rohani
Penyunting: Yudha Pria Wibawa
Foto: Departemen Budidaya Pertanian