Yogyakarta, 15 September 2024 – Tim pengabdian kepada Masyarakat Tanaman Pangan Departemen Budidaya Pertanian melakukan kegiatan Focus Group Discussion bersama Masyarakat Desa Carikan, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah dengan tujuan untuk mendukung pemberdayaan masyarakat desa melalui inovasi di sektor pertanian. Dalam acara tersebut, tim pengabdian tanaman pangan diwakili oleh dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa Departemen Budidaya Pertanian yang terdiri dari Prof. Taryono, Ir. Supriyanta, MP, Andrianto Ansari, Ph.D. , Sumbogo Waldjijono, A.Md, Surya Adam Yoga Aditya dan Handoko. Hadir juga mahasiswa dari University of Namibia yaitu Maria Naitsuwe Ndakoko Kleopas dan Konstantine Kasiku Kambaraha.
Kegiatan tersebut mendiskusikan tentang upaya menghadapi perubahan iklim serta strategi untuk beradaptasi serta mengantisipasi efek yang akan ditimbulkan oleh kenaikan suhu serta berkurangnya pasokan air akibat perubahan pola hujan. Solusi yang di tawarkan yaitu penggunaan varietas unggul dan pupuk ramah lingkungan yang dapat beradaptasi terhadap kekurangan air serta pengurangan produksi gas rumah kaca. Pada kesempatan ini, Prof. Taryono dan tim memperkenalkan varietas unggul Gamagora 7 yang dihasilkan oleh tim pemulia UGM serta penggunaan pupuk super smart fertilizer (pupuk super cerdas).
Salah seorang petani lokal yang telah mengadopsi teknologi ini membagikan pengalamannya. Menurutnya, penggunaan varietas Gamagora 7 dan Super Smart Fertilizer telah memberikan peningkatan produksi padi yang signifikan, bahkan dalam kondisi musim kering yang tidak menentu. Selain itu, varietas ini juga menunjukkan daya pulih yang lebih cepat setelah terkena serangan hama dan penyakit, dibandingkan dengan varietas lain yang ia tanam sebelumnya. “Setelah menggunakan Gamagora 7 dan pupuk cerdas, hasil panen saya jauh lebih baik. Tanaman lebih cepat pulih setelah terserang hama, dan saya tidak terlalu khawatir lagi dengan kekurangan air di musim kering,” ujar petani tersebut.
Kehadiran mahasiswa dari University of Namibia memberikan nilai tambah dalam kegiatan ini, tidak hanya dalam berbagi pengetahuan tetapi juga dalam memperkaya wawasan global tentang bagaimana negara-negara berbeda menghadapi tantangan yang sama di sektor pertanian. Program ini menjadi salah satu bentuk nyata dari upaya UGM dalam menjalin kerja sama internasional, yang tidak hanya bermanfaat bagi institusi pendidikan tetapi juga masyarakat desa yang menjadi mitra pengabdian. Melalui kegiatan ini, diharapkan solusi inovatif yang ditawarkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani setempat, sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah di tengah tantangan perubahan iklim yang semakin meningkat.
Kegiatan FGD ini merupakan komitmen Departemen Budidaya Pertanian dalam mencapai tujuan perkembangan berkelanjutan (SDGs) yang sejalan dengan SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
Penulis: Andrianto Ansari, S.T.P., M.Agr., Ph.D.
Penyunting: Yudha Pria Wibawa