Perwakilan dari Departemen Budidaya Pertanian, Prof. Dr. Ir. Taryono, M.Sc., dan Andrianto Ansari, S.T.P, M.Agr., Ph.D., terlibat dalam diskusi untuk menjajaki potensi kerja sama penelitian dan pendidikan dengan Queensland Alliance for Agriculture and Food Innovation, University of Queensland, yang diwakili oleh Prof. Damian Hine dan Dr. Shabbir Ahmad, pada tanggal 8 Februari 2024, melalui online platform. Inisiatif ini bertujuan untuk membangun pemahaman bersama antara Departemen Budidaya Pertanian dan Queensland Alliance for Agriculture and Food Innovation mengenai upaya penelitian masing-masing. Fokus utama dari penjajakan kolaborasi ini adalah mengidentifikasi mengenai praktik pertanian berkelanjutan yang bertujuan mendorong inovasi, meningkatkan produksi pertanian, meningkatkan kesejahteraan petani, dan mendorong keberlanjutan lingkungan.
Secara khusus, diskusi berfokus pada potensi kerja sama terkait dengan tanaman perkebunan dan tanaman pangan seperti kakao, tebu, dan padi, mengingat dampak yang akan dihadapi dari perubahan iklim terhadap produktivitas komoditas tersebut kemungkinan sangat besar. Selama pertemuan online, kedua belah pihak bertukar wawasan dan pengalaman terkait upaya penelitian yang sedang berlangsung dan membahas area-area sinergi potensial untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh perubahan iklim serta memastikan ketahanan sistem pertanian. Selain itu, kedua belah pihak menjelajahi peluang untuk melakukan penelitian bersama, program pertukaran pengetahuan, dan inisiatif pembangunan kapasitas untuk meningkatkan keberlanjutan dan produktivitas pertanian sembari mendorong pembangunan sosio-ekonomi.
Dalam konteks ini, baik perwakilan dari Departemen Budidaya Pertanian maupun Queensland Alliance for Agriculture and Food Innovation, University of Queensland, sepakat bahwa manajemen data penelitian menjadi sangat penting dalam menghadapi tantangan pertanian saat ini dan membantu dalam pengambilan kebijakan yang tepat. Dengan memiliki akses dan kemampuan untuk mengelola data penelitian dengan efektif, akan dapat dirumuskan keputusan yang lebih baik dan berdasarkan bukti-bukti yang kuat, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan sistem pertanian secara keseluruhan. Selain itu, kedua belah pihak juga setuju bahwa pengelolaan data (data management) yang kuat akan memfasilitasi kolaborasi yang lebih efektif antara peneliti, praktisi pertanian, dan pengambil kebijakan. Dengan berbagi data dan informasi, akan dapat diidentifikasi kecenderungan (tren), pola, dan praktik terbaik yang dapat diterapkan untuk meningkatkan hasil pertanian, mengurangi kerentanan terhadap perubahan iklim, serta memperkuat ketahanan pangan.
Pada akhir diskusi, kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan pembahasan lebih lanjut mengenai potensi kerja sama, baik dalam bidang penelitian maupun pendidikan. Kedua pihak berkomitmen untuk mengeksplorasi peluang kolaborasi melalui skema penelitian bersama yang dapat menghasilkan pemahaman yang lebih dalam dan solusi inovatif terhadap tantangan-tantangan yang dihadapi oleh sektor pertanian. Selain itu, kedua pihak berencana untuk mengembangkan program capacity building yang dapat memperkuat kapasitas serta keterampilan di bidang pertanian, sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan dampak dari upaya-upaya kolaboratif kedua belah pihak. Dengan demikian, langkah-langkah konkret akan diambil untuk mewujudkan visi bersama dalam menciptakan kemajuan yang berkelanjutan bagi pertanian dan kesejahteraan petani.
Melalui penjajakan kerja sama dengan Queensland Alliance for Agriculture and Food Innovation, University of Queensland, Departemen Budidaya Pertanian menunjukkan komitmennya dalam mencapai tujuan SDG 4: Pendidikan Berkualitas dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Penulis: Andrianto Anshari, S.T.P., M.Agr., Ph.D.
Editor: Yudha Pria Wibawa