Departemen Budidaya Pertanian melalui Prof. Dr. Ir. Tohari, M.Sc., Ir. Budiastuti Kurniasih, M.Sc., Ph.D. dan Taufan Alam, S.P., M.Sc. dan Depertemen Tahah yaitu Dr. Ir. Eko Hanudin, M.P., melalui Hibah Unggulan Fakultas Pertanian, UGM tahun 2018-2019 melakukan penelitian terkait pengembangan padi di lahan kering bawah tegakan kayu putih di Kec. Playen, Kab. Gunung Kidul, D.I. Yogyakarta. Penelitian ini bekerja sama dengan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Yogykarta. Hal tersebut sesuai dengan roadmap Fakultas Pertanian terkait pengembangan lahan sub-optimal. Tujuan jangka panjang dari penelitian ini adalah untuk menciptakan suatu paket teknologi peningkatan produktivitas padi gogo di lahan kering bawah tegakan kayu putih yang meliputi aspek pengelolaan air, pemilihan varietas adaptif (hasil tinggi – tahan kering – efisien menyerap pupuk) dengan pemupukan sesuai prinsip low external input for sustainable agriculture (LEISA). Penelitian direncanakan mulai tahun 2018 sampai dengan 2020.
Pemanfaatan lahan kering di bawah tegakan kayu putih merupakan alternatif dalam meningkatkan produksi padi tanpa melakukan ekstensifikasi lahan. Hutan kayu putih sangat berpotensi untuk pertanaman semusim karena pohon kayu putih rutin dilaksanakan pemangkasan sehingga tidak terdapat efek naungan. Permasalahan budidaya padi di antara tegakan kayu putih adalah keterbatasan kandungan lengas tanah yang sangat tergantung pada curah hujan sehingga berpotensi menyababkan cekaman kekeringan pada pergantian musim hujan menunju musim kemarau.
Endpoint dari rangkaian penelitian ini adalah menciptakan suatu paket teknologi peningkatan produktivitas padi gogo di lahan kering bawah tegakan kayu putih yang meliputi aspek pengelolaan air, pemilihan varietas adaptif (hasil tinggi – tahan kering – efisien menyerap pupuk) dengan pemupukan sesuai prinsip low external input for sustainable agriculture (LEISA). Hasil penelitian menghasilkan output rekomendasi penggunaan parit + bahan organik, varietas tahan yaitu situ patenggang dan pemupukan KCl sebesar 100 kg.ha-1. Integrasi dari ketiga teknologi tersebut menghasilkan produksi padi di musim kemarau sebesar 2.84 ton.ha-1 dibandingkan cara konvensional yang dilakukan oleh petani dengan hasil per hektar sebesar 0.37 ton.ha-1.
Padi diantara tegakan kayu putih
Kunjungan Tim Peneliti ke lahan penelitian